Bagaimana Cara Kerja Tongkat Ali? - Herbal Tongkat Ali bekerja dengan meningkatkan kadar testosteron dalam tubuh. Ini berbeda dengan testosteron buatan seperti steroid anabolik. Testosteron buatan menyebabkan reaksi negatif dari kelenjar pituitary dan hipotalamus.
Dua kelenjar
tersebut mengeluarkan berbagai hormon yang mengirim sinyal ke sel-sel Leydig
dan sel-sel lain yang melakukan sintesa testosteron untuk menghambat produksi
testosteron.
Ini akan
menyebabkan penyusutan ukuran alat vital pria-terutama di bagian testis.
Istilah medis resmi untuk kondisi ini adalah atropi testikular. Cara
kerja Tongkat Ali sama sekali bertolak belakang dengan testosteron buatan.
Pada
dasarnya, Tongkat Ali mempercepat produksi testosteron dengan menghambat umpan
balik reaksi negatif testosteron. Tongkat Ali bekerja sedemikan rupa sehingga
peningkatan tingkat testosteron dalam tubuh tak berpengaruh pada kelenjar
hipotalamus dan kelenjar pituitary. Oleh karena itu, kedua kelenjar tersebut
tidak mengirimkan sinyal apa pun untuk menghentikan sintesa testosteron.
Apa Itu Testosteron?
Testosteron
berperan dalam memperkembangkan dan mempertahankan libido (hasrat seksual) dan
perilaku pria. Testosteron merupakan salah satu hormon utama dari sejumlah hormon
seks pria atau androgen yang dihasilkan oleh kelenjar-kelenjar gonad.
Produksi
dari hormon ini memicu pembelahan sel dari saluran reproduksi pria semasih
embrio, penurunan testes masuk ke dalam kantung skrotum dan perkembangan
lanjutan pada saluran reproduksi dan penis selama masa pubertas dan pematangan
sperma.
Testosteron
juga memiliki peran non seksual lain dimana Ia memenuhi fungsi penting dalam
biosintesa protein untuk mempercepat pembentukan otot, meningkatkan pembentukan
sel darah merah.
Mempercepat
masa regenerasi dan pemulihan sehabis sakit atau setelah terluka. Testosteron
juga memicu seluruh aktivitas metabolis khususnya pada jalur metabolisme dan
pembakaran lemak.
Resiko Penurunan Testosteron
- Osteoporosis dan keretakan tulang pinggul.
- Penyakit jantung dan serangan jantung.
- Stroke dan kelainan pembuluh darah jantung.
- Menderita kanker prostat.
- Meningkatkan produksi testosteron dalam tubuh.
Manfaat dari Testosteron
- Memperbaiki kemampuan seksual pria.
- Tulang menjadi lebih kuat.
- Meningkatkan kepadatan otot.
- Mengurangi lemak tubuh.
- Meningkatkan laju pembakaran energi dan fosforilasi oksidatif.
- Mengurangi tekanan karena stres.
- Meningkatkan fungsi otak termasuk daya ingat.
Penelitian
membuktikan bahwa selama pubertas, kadar testosteron meningkat. Puncaknya
adalah pada usia 25 tahun, dan mulai menurun secara bertahap seiring penambahan
usia.
Beberapa
studi klinis menunjukkan bahwa secara umum, produksi testosteron menurun
sebanyak 2% per tahun terhitung sejak umur 30 tahun. Turunnya kadar testosteron
seraya usia bertambah inilah yang membuat banyak laki-laki yang beranjak usia
mengalami pengalaman seksual yang tidak memuaskan.
Telah
didapati bahwa, bahkan pada pria sehat sekalipun, pada usia yang ke-55, jumlah
testosteron yang dialirkan ke peredaran darah jauh sekali berkurang
dibandingkan 10 tahun sebelumnya.
Bahkan, pada
usia 80 sebagian besar kadar hormon menurun hingga setara kadarnya sama sebelum
usia pubertas. Penurunan yang lebih ekstrim terjadi pada perokok berat dan
alkoholik.
Penelitian
terbaru tentang penuaan menunjukkan hasil bahwa 51% dari pria normal yang sehat
berusia 40-70 tahun mengalami impotensi hingga tingkat tertentu, yaitu
berupa kesulitan untuk mencapai dan mempertahankan ereksi yang cukup kaku
untuk melakukan hubungan seks.
Baca juga
artikel kami lainnya tentang Pengertian Tongkat Ali.