Ad

Minggu, 14 Juli 2013

Cara Kerja Tongkat Ali


Bagaimana Cara Kerja Tongkat Ali? - Herbal Tongkat Ali bekerja dengan meningkatkan kadar testosteron dalam tubuh. Ini berbeda dengan testosteron buatan seperti steroid anabolik. Testosteron buatan menyebabkan reaksi negatif dari kelenjar pituitary dan hipotalamus.

 

Dua kelenjar tersebut mengeluarkan berbagai hormon yang mengirim sinyal ke sel-sel Leydig dan sel-sel lain yang melakukan sintesa testosteron untuk menghambat produksi testosteron.

Ini akan menyebabkan penyusutan ukuran alat vital pria-terutama di bagian testis. Istilah medis resmi untuk kondisi ini adalah atropi testikular. Cara kerja Tongkat Ali sama sekali bertolak belakang dengan testosteron buatan.

Pada dasarnya, Tongkat Ali mempercepat produksi testosteron dengan menghambat umpan balik reaksi negatif testosteron. Tongkat Ali bekerja sedemikan rupa sehingga peningkatan tingkat testosteron dalam tubuh tak berpengaruh pada kelenjar hipotalamus dan kelenjar pituitary. Oleh karena itu, kedua kelenjar tersebut tidak mengirimkan sinyal apa pun untuk menghentikan sintesa testosteron.

Apa Itu Testosteron?

Testosteron berperan dalam memperkembangkan dan mempertahankan libido (hasrat seksual) dan perilaku pria. Testosteron merupakan salah satu hormon utama dari sejumlah hormon seks pria atau androgen yang dihasilkan oleh  kelenjar-kelenjar gonad.

Produksi dari hormon ini memicu pembelahan sel dari saluran reproduksi pria semasih embrio, penurunan testes masuk ke dalam kantung skrotum dan perkembangan lanjutan pada saluran reproduksi dan penis selama masa pubertas dan pematangan sperma.

Testosteron juga memiliki peran non seksual lain dimana Ia memenuhi fungsi penting dalam biosintesa protein untuk mempercepat pembentukan otot, meningkatkan pembentukan sel darah merah.

Mempercepat masa regenerasi dan pemulihan sehabis sakit atau setelah terluka. Testosteron juga memicu seluruh aktivitas metabolis khususnya pada jalur metabolisme dan pembakaran lemak.

Resiko Penurunan Testosteron

  • Osteoporosis dan keretakan tulang pinggul.
  • Penyakit jantung dan serangan jantung.
  • Stroke dan kelainan pembuluh darah jantung.
  • Menderita kanker prostat.
  • Meningkatkan produksi testosteron dalam tubuh.

 

Manfaat dari Testosteron

  • Memperbaiki kemampuan seksual pria.
  • Tulang menjadi lebih kuat.
  • Meningkatkan kepadatan otot.
  • Mengurangi lemak tubuh.
  • Meningkatkan laju pembakaran energi dan fosforilasi oksidatif.
  • Mengurangi tekanan karena stres.
  • Meningkatkan fungsi otak termasuk daya ingat.

Penelitian membuktikan bahwa selama pubertas, kadar testosteron meningkat. Puncaknya adalah pada usia 25 tahun, dan mulai menurun secara bertahap seiring penambahan usia.

Beberapa studi klinis menunjukkan bahwa secara umum, produksi testosteron menurun sebanyak 2% per tahun terhitung sejak umur 30 tahun. Turunnya kadar testosteron seraya usia bertambah inilah yang membuat banyak laki-laki yang beranjak usia mengalami pengalaman seksual yang tidak memuaskan.

Telah didapati bahwa, bahkan pada pria sehat sekalipun, pada usia yang ke-55, jumlah testosteron yang dialirkan ke peredaran darah jauh sekali berkurang dibandingkan 10 tahun sebelumnya.

Bahkan, pada usia 80 sebagian besar kadar hormon menurun hingga setara kadarnya sama sebelum usia pubertas. Penurunan yang lebih ekstrim terjadi pada perokok berat dan alkoholik.

Penelitian terbaru tentang penuaan menunjukkan hasil bahwa 51% dari pria normal yang sehat berusia 40-70 tahun  mengalami impotensi hingga tingkat tertentu, yaitu berupa  kesulitan untuk mencapai dan mempertahankan ereksi yang cukup kaku untuk melakukan hubungan seks.

Baca juga artikel kami lainnya tentang Pengertian Tongkat Ali.